My hobby is playing basketball. You know why? Because in basketball I can have many friends, we can share each other, we can play together, we can know about another people. In basketball my teacher teach me how to have a good play like my idol. My idol is a player in NBA, he is Kobe Bryant. He's so cool when he play basketball. I wanna be like him.
Senin, 12 Maret 2012
Jumat, 24 Februari 2012
Unpredictable Incident
The death was unavoidable. A Daihatsu Xenia B 2479 XI that was steered by Afriyani Susanti, 29, hit twelve person in Street MI Ridwan Rais, Tugu of the Farmer, Gambir, Jakarta Pusat. Nine people were killed. Four people of wounds, with one including being critical.
Results of the temporary inspection showed several cause factors of the deadly tragedy that happened on Sunday early afternoon, on January 22 2012. At first the driver claimed that the car brake was broken. In the further inspection, the driver said she lost the control of the reason for the car progressed with the high speed, approaching 100 kilometre per hour.
This figure exceeded the normal limit travelled in the city around 60 kilometre per hour. Supported by results of the inspection of three witnesses who got a lift in this car, the driver was also expected drove in the sleepy condition. "The three witnesses said the driver was sleepy, could fall asleep, was lost the awareness several seconds and immediately bashed the left part the road," said Dirlantas Greater Jakarta Metropolitan Regional Police Kombes Dwi Sigit Nurmantyas.
Case investigation continued to be carried out. Apart from the technical inspection concerning the condition for the car brake, police will carry out the related test the use of narcotics against the driver and three available people in the car. Planned police announced results of the urine test and blood this morning, on January 23 2012. "There was not the former brake, the collision was very horrifying, car damage was very serious, then we gaze at must carry out the further inspection of the driver and his three friends."
The driver was identified as the suspect. He was proven to be travelling without bringing STNK, not having SIM, damaging the public's facilities and eliminating the life on the accident. With the trap with multiple charges related with UU number 22 in 2009 about the traffic and the road transport, he was threatened by the punishment six prison years and fined Rp 12 million.
My Opinion :
The Accident that occurred in Tugu Tani could have been avoided. In case the driver had been following the traffic orders and sober that time. This tragedy would be a treasured lesson for others, managing to follow the traffic orders, so that it wouldn't affect any harm on ourselves and also others.
Results of the temporary inspection showed several cause factors of the deadly tragedy that happened on Sunday early afternoon, on January 22 2012. At first the driver claimed that the car brake was broken. In the further inspection, the driver said she lost the control of the reason for the car progressed with the high speed, approaching 100 kilometre per hour.
This figure exceeded the normal limit travelled in the city around 60 kilometre per hour. Supported by results of the inspection of three witnesses who got a lift in this car, the driver was also expected drove in the sleepy condition. "The three witnesses said the driver was sleepy, could fall asleep, was lost the awareness several seconds and immediately bashed the left part the road," said Dirlantas Greater Jakarta Metropolitan Regional Police Kombes Dwi Sigit Nurmantyas.
Case investigation continued to be carried out. Apart from the technical inspection concerning the condition for the car brake, police will carry out the related test the use of narcotics against the driver and three available people in the car. Planned police announced results of the urine test and blood this morning, on January 23 2012. "There was not the former brake, the collision was very horrifying, car damage was very serious, then we gaze at must carry out the further inspection of the driver and his three friends."
The driver was identified as the suspect. He was proven to be travelling without bringing STNK, not having SIM, damaging the public's facilities and eliminating the life on the accident. With the trap with multiple charges related with UU number 22 in 2009 about the traffic and the road transport, he was threatened by the punishment six prison years and fined Rp 12 million.
Jumat, 20 Januari 2012
Its all about me...
Masa Balita :
Pada hari rabu tanggal 5 november 1997 lalu, lahirlah seorang bayi perempuan yang merupakan anak ke-5 dari pasangan Ibu Sri Fandayuni dan Bapak Hermansyah. Anak itu diberi nama Elina Novita Putri (Penulis).
Seperti bayi pada umumnya, penulis mulai belajar merangkak pada umur 7 bulan. Mulai bisa duduk pada umur 7 bulan. Penulis mulai bisa berjalan sekitr umur 1 tahun. Pada saat bayi mulai menginjak tanah diadakan saweran yang merupakan adat dari orangtua Penulis.Pada saat umur 2 tahun Penulis mulai berkomunikasi dengan lingkungan sekitar dengan belajar berbicara. Pada saat itu Penulis berbicara masih sangat terbata bata. Pada umur 3 tahun Penulis berbicara mulai lancar . Penulis mulai mengenal banyak kata kata, dan orang tua penulis senantiasa mengajarkan berbagai hal kepada penulis. Contohnya seperti
menyebutkan huruf dan angka angka.
Masa Anak-anak:
Karena tumbuh semakin besar, penulis pun mulai ingin sekolah. Dia pun dimasukkan ke TK Pertiwi oleh orang tuanya pada umur 4,5 tahun. Di TK, penulis mulai mengenal huruf, angka, dan dia juga mulai memiliki banyak teman. Setiap pulang sekolah, penulis langsung mengerjakan pr yang telah diberikan oleh ibu guru. Jika penulis tidak mengerti, dia akan menanyakannya kepada orang tua atau kakak-kakaknya. Hari-hari terus berlalu sampai akhirnya pada suatu hari penulis merasa bosan sekolah di TK Pertiwi dan dia tidak mau masuk sekolah. Karena hal itu, orang tua penulis memindahkan penulis ke TK di dekat rumahnya yang bernama TK Al-Arsyad. Penulis berangkat ke sekolah barunya dengan berjalan kaki karena sekolahnya dekat dengan rumah dengan ditemani saudaranya yang tinggal dirumahnya. Begitu pula dengan pulangnya, ia dijemput oleh saudaranya dengan berjalan kaki. Karena sekolah penulis sekarang merupakan sekolah islam, penulis berangkat ke sekolah menggunakan jilbab. Disekolah barunya, penulis sudah mendapat banyak teman. Sampai suatu saat kejadian di sekolah sebelumnya terjadi. Penulis mulai mogok sekolah lagi! Akhirnya penulis hanya menghabiskan waktunya dirumah sampai adanya penerimaan siswa baru di sekolah dasar. Penulis di daftarkan orang tuanya di SD Pertiwi Teladan pada umur 4,5 tahun. Pada saat SD, penulis abodemen becak Mang Dul yang merupakan langganan becak dari kakaknya yang nomor 3. Penulis masuk kelas 1B yang diajar oleh Ibu Wardah. Dikelas ini penulis mempunyai teman yang bernama Nadia, Widya, Ghina, Dita, Taqwa, Dede, Onel, dll. Dikelas 1 penulis diajarkan berhitung tambah-tambahan dan kurang-kurangan. Penulis sangat menyukai pelajaran matematika. Dikelas 2 Penulis memiliki sahabat yang bernama Intan Naya Silana yang merupakan sahabat karib penulis sampai sekarang. waktu pun terus berlalu, tak terasa penulis sudah kelas 6 SD. Saat ingin mengikuti UN, penulis belajar dengan keras dan dia mendapatkan hasil yang maksimal. Penulis LULUS UN!!!!!
Masa Remaja:
Selulusnya dari SD Pertiwi Teladan, penulis mendaftarkan diri di SMP Negeri 1 Metro yang merupakan salah satu sekolah favorit di kota Metro. Setelah melalui berbagai tes, akhirnya penulis diterima menjadi murid SMP Negeri 1 Metro. Penulis masuk ke kelas 7.1 dan mendapatkan wali kelas bernama Ibu Yusniar. Dikelas 7.1, penulis sekelas lagi dengan teman SD-nya yaitu Naya, Dede, Taqwa, dan Irvandra. Dikelas 7.1 penulis mendapat sahabat baru yaitu Andera dan Febbie. Penulis suka menjalin persahabatan. Pada saat pemilihan ekskul, penulis memilih ekskul marching band. Tapi diluar sekolah, penulis mengikuti latihan olahraga basket. Pada saat memulai pelajaran, penulis suka berfikir bahwa pelajaran SMP lebih rumit dibanding dengan pelajaran SD, namun pemikiran itu sirnah seiring berjalannya waktu. Ternyata pelajaran SMP tidak sesulit yang penulis pikirkan. Dikelas 7 ini penulis dan teman-temannya merasa salah satu teman mereka dikelas yang bernama Grace menjadi sangat egois dan mau menang sendiri. Karena merasa risih dengan sifat Grace yang egois, penulis dan teman-teman membicarakan hal ini kepada Grace. Grace menerima nasihat penulis dan teman-temannya dengan lapang dada dan dia mulai berubah sedikit demi sedikit. Penulis dan teman-temannya pun berteman baik lagi dengan Grace. Penulis melewati kelas 7 dengan baik, nilai ulangannya banyak yang diatas rata-rata walaupun ada beberapa yang remidial.
Tak terasa penulis telah naik ke kelas 8. Dikelas 8 semester 1, teman sekelas penulis tidak berubah, tetap sama dengan teman penulis di kelas 7. Penulis masuk kelas 8.1. Dikelas penulis merupakan siswa yang cukup aktif. Tapi penulis terkadang suka menjadi anak yang cukup nakal. Penulis suka izin ke kamar kecil padahal dia tidak ingin buang air, dia hanya merasa bosan dengan pelajaran yang sedang berlanjut. Tidak jarang juga penulis suka makan dikelas saat guru sedang menerangkan pelajaran. Kebiasaan itu terus berlanjut sampai penulis kelas 9. Dikelas 9, penulis lebih rajin belajar dari pada sebelumnya. Karena dikelas 9 ini penulis akan mengikuti ujian nasional yang menurut penulis sangat sulit. Waktu pun terus berlalu, sampai akhirnya penulis mengikuti ujian nasional untuk pelajar SMP. Selesai mengikuti semua ujian nasional, penulis merasa sangat gugup menunggu pengumuman kelulusan. Dan hari yang ditunggu-tunggu pun datang. Pengumuman kelulusan diumumkan. Penulis lulus dengan nilai yang sangat memuaskan!
Selulusnya dari SMP Negeri 1 Metro, penulis mendaftarkan diri di SMA Negeri 2 Bandar lampung. Penulis mengikuti berbagai macm tes, dan akhirnya penulis diterima di SMA Negeri 2 B.Lampung. Di SMA Negeri 2 ini, penulis masuk kelas X.7, tetap sekelas dengan Intan Nayasilana, sahabat karibnya dari kelas 2SD. Di SMA Negeri 2 ini penulis berharap dapat menjadi murid yang berprestasi. Amien......
Pada hari rabu tanggal 5 november 1997 lalu, lahirlah seorang bayi perempuan yang merupakan anak ke-5 dari pasangan Ibu Sri Fandayuni dan Bapak Hermansyah. Anak itu diberi nama Elina Novita Putri (Penulis).
Seperti bayi pada umumnya, penulis mulai belajar merangkak pada umur 7 bulan. Mulai bisa duduk pada umur 7 bulan. Penulis mulai bisa berjalan sekitr umur 1 tahun. Pada saat bayi mulai menginjak tanah diadakan saweran yang merupakan adat dari orangtua Penulis.Pada saat umur 2 tahun Penulis mulai berkomunikasi dengan lingkungan sekitar dengan belajar berbicara. Pada saat itu Penulis berbicara masih sangat terbata bata. Pada umur 3 tahun Penulis berbicara mulai lancar . Penulis mulai mengenal banyak kata kata, dan orang tua penulis senantiasa mengajarkan berbagai hal kepada penulis. Contohnya seperti
menyebutkan huruf dan angka angka.
Penulis saat merayakan ulang tahunnya yang pertama |
Penulis saat berumur 3 tahun |
Masa Anak-anak:
Karena tumbuh semakin besar, penulis pun mulai ingin sekolah. Dia pun dimasukkan ke TK Pertiwi oleh orang tuanya pada umur 4,5 tahun. Di TK, penulis mulai mengenal huruf, angka, dan dia juga mulai memiliki banyak teman. Setiap pulang sekolah, penulis langsung mengerjakan pr yang telah diberikan oleh ibu guru. Jika penulis tidak mengerti, dia akan menanyakannya kepada orang tua atau kakak-kakaknya. Hari-hari terus berlalu sampai akhirnya pada suatu hari penulis merasa bosan sekolah di TK Pertiwi dan dia tidak mau masuk sekolah. Karena hal itu, orang tua penulis memindahkan penulis ke TK di dekat rumahnya yang bernama TK Al-Arsyad. Penulis berangkat ke sekolah barunya dengan berjalan kaki karena sekolahnya dekat dengan rumah dengan ditemani saudaranya yang tinggal dirumahnya. Begitu pula dengan pulangnya, ia dijemput oleh saudaranya dengan berjalan kaki. Karena sekolah penulis sekarang merupakan sekolah islam, penulis berangkat ke sekolah menggunakan jilbab. Disekolah barunya, penulis sudah mendapat banyak teman. Sampai suatu saat kejadian di sekolah sebelumnya terjadi. Penulis mulai mogok sekolah lagi! Akhirnya penulis hanya menghabiskan waktunya dirumah sampai adanya penerimaan siswa baru di sekolah dasar. Penulis di daftarkan orang tuanya di SD Pertiwi Teladan pada umur 4,5 tahun. Pada saat SD, penulis abodemen becak Mang Dul yang merupakan langganan becak dari kakaknya yang nomor 3. Penulis masuk kelas 1B yang diajar oleh Ibu Wardah. Dikelas ini penulis mempunyai teman yang bernama Nadia, Widya, Ghina, Dita, Taqwa, Dede, Onel, dll. Dikelas 1 penulis diajarkan berhitung tambah-tambahan dan kurang-kurangan. Penulis sangat menyukai pelajaran matematika. Dikelas 2 Penulis memiliki sahabat yang bernama Intan Naya Silana yang merupakan sahabat karib penulis sampai sekarang. waktu pun terus berlalu, tak terasa penulis sudah kelas 6 SD. Saat ingin mengikuti UN, penulis belajar dengan keras dan dia mendapatkan hasil yang maksimal. Penulis LULUS UN!!!!!
Penulis(baju ungu) disaat TK |
Penulis disaat SD |
Masa Remaja:
Selulusnya dari SD Pertiwi Teladan, penulis mendaftarkan diri di SMP Negeri 1 Metro yang merupakan salah satu sekolah favorit di kota Metro. Setelah melalui berbagai tes, akhirnya penulis diterima menjadi murid SMP Negeri 1 Metro. Penulis masuk ke kelas 7.1 dan mendapatkan wali kelas bernama Ibu Yusniar. Dikelas 7.1, penulis sekelas lagi dengan teman SD-nya yaitu Naya, Dede, Taqwa, dan Irvandra. Dikelas 7.1 penulis mendapat sahabat baru yaitu Andera dan Febbie. Penulis suka menjalin persahabatan. Pada saat pemilihan ekskul, penulis memilih ekskul marching band. Tapi diluar sekolah, penulis mengikuti latihan olahraga basket. Pada saat memulai pelajaran, penulis suka berfikir bahwa pelajaran SMP lebih rumit dibanding dengan pelajaran SD, namun pemikiran itu sirnah seiring berjalannya waktu. Ternyata pelajaran SMP tidak sesulit yang penulis pikirkan. Dikelas 7 ini penulis dan teman-temannya merasa salah satu teman mereka dikelas yang bernama Grace menjadi sangat egois dan mau menang sendiri. Karena merasa risih dengan sifat Grace yang egois, penulis dan teman-teman membicarakan hal ini kepada Grace. Grace menerima nasihat penulis dan teman-temannya dengan lapang dada dan dia mulai berubah sedikit demi sedikit. Penulis dan teman-temannya pun berteman baik lagi dengan Grace. Penulis melewati kelas 7 dengan baik, nilai ulangannya banyak yang diatas rata-rata walaupun ada beberapa yang remidial.
Tak terasa penulis telah naik ke kelas 8. Dikelas 8 semester 1, teman sekelas penulis tidak berubah, tetap sama dengan teman penulis di kelas 7. Penulis masuk kelas 8.1. Dikelas penulis merupakan siswa yang cukup aktif. Tapi penulis terkadang suka menjadi anak yang cukup nakal. Penulis suka izin ke kamar kecil padahal dia tidak ingin buang air, dia hanya merasa bosan dengan pelajaran yang sedang berlanjut. Tidak jarang juga penulis suka makan dikelas saat guru sedang menerangkan pelajaran. Kebiasaan itu terus berlanjut sampai penulis kelas 9. Dikelas 9, penulis lebih rajin belajar dari pada sebelumnya. Karena dikelas 9 ini penulis akan mengikuti ujian nasional yang menurut penulis sangat sulit. Waktu pun terus berlalu, sampai akhirnya penulis mengikuti ujian nasional untuk pelajar SMP. Selesai mengikuti semua ujian nasional, penulis merasa sangat gugup menunggu pengumuman kelulusan. Dan hari yang ditunggu-tunggu pun datang. Pengumuman kelulusan diumumkan. Penulis lulus dengan nilai yang sangat memuaskan!
Selulusnya dari SMP Negeri 1 Metro, penulis mendaftarkan diri di SMA Negeri 2 Bandar lampung. Penulis mengikuti berbagai macm tes, dan akhirnya penulis diterima di SMA Negeri 2 B.Lampung. Di SMA Negeri 2 ini, penulis masuk kelas X.7, tetap sekelas dengan Intan Nayasilana, sahabat karibnya dari kelas 2SD. Di SMA Negeri 2 ini penulis berharap dapat menjadi murid yang berprestasi. Amien......
Penulis(pojok kiri) disaat SMP |
Penulis(bawah tengah) disaat SMA |